Bagi mereka itu ringan. Bagimu itu berat. Kau mengatakan pada mereka, kau tidak tahu rasanya karena kau tidak berada di posisiku.
Jangan berpikir seperti drama, jika kita dapat bertukar kehidupan maka semua akan berubah indah dan ringan. Padahal, akhirnya akan berantakan.
Kau tahu, ada pepatah yang mengatakan jangan paksa beruang terbang atau burung untuk berenang. Jika pun mereka bertukar jiwa, beban yang dihadapi tak akan dapat mereka atasi.
Jangan katakan, tinggal begini. tinggal begitu...
Jangan katakan
Jangan katakan
Jangan katakan
Aku, kau, kita, mereka, punya masalah yang berbeda. Kau belum tentu sanggup sendirian di tengah kegelapan. Kau belum tentu sanggup menahan beratnya usaha memiliki buah hati. Kau belum tentu sanggup menerima penolakan bertubi-tubi. Kau belum tentu sanggup mengurus segala sesuatu dalam waktu yang bersamaan. Kau belum tentu sanggup berdiri sendiri atau kau belum tentu sanggup jika berada diantara banyak orang yang kau harus topang.
Ah, kalau seperti itu mudah. Dengan kondisi yang berbeda, belum tentu kau akan dapat mengatasi hal yang sama. Ingat, kita sudah diberikan ujian kita masing-masing. Bukan berarti kau diuji di level intermediet, sedang yang lain masih beginner. Jika kau memandang tahap kehidupan seseorang sebagai jenjang. Maka, jangan salahkan orang lain jika kau direndahkan. Yang mengetahui levelmu hanya Tuhan. Allah SWT. Sementara perbandingan ujian yang bisa kau analogikan adalah, kau ujian bahasa China dan yang lain menghadapi Ujian Bahasa Arab. Mengapa? Karena kita belajar di sekolah hidup yang berbeda. Akan sebanding perbandinganmu jika kita adalah dua jiwa dalam satu raga.
Pahami kesulitan mereka. Tak perlu kau berikan solusi. Cukup dengarkan. Orang pintar sudah banyak bertebaran, tapi justru pendengar yang baik yang dibutuhkan.
0 Komentar