Gambar 2. Budaya Baca di Jepang |
Gambar 1. Budaya 'Baca' di kalangan muslim |
Perhatikan Ketiga gambar ini. Apa kesimpulan yang dapat sobat RN tangkap dari ketiga gambar ini?
Gambar 3. aktivitas di dalam bus transjakarta |
Gambar 2. merupakan cerminan budaya masyarakat Jepang. Jika Sobat RN berkunjung ke negeri sakura tersebut, jangan kaget ketika masuk ke densha (baca: kereta listrik), aktivitas sebagian besar penumpang adalah membaca buku atau koran baik anak-anak maupun orang dewasa. Tidak peduli dalam kondisi duduk atau berdiri. Mereka memanfaatkan waktu di densha untuk membaca.
Gambar 1. dan Gambar 2. sama-sama melakukan aktivitas membaca, hal yang berbeda tentu objek yang dibaca, yaitu Al Qur'an. Namun, bagaimana dengan Gambar 3. ?
Coba bandingkan dengan Gambar 3. di atas ! Terlihat sangat berbeda, bukan? RN jadi teringat aktivitas para penumpang transjakarta ketika tengah berada di dalam bus, yaitu mengutak-atik HP, entah itu online atau hanya mendengarkan musik melalui headset atau aktivitas para penumpang yang kebagian tempat duduk, yaitu tidur.
yang manakah aktivitas sobat RN?
Dulu sempat terbesit pertanyaan, "Mengapa negara mereka (read: Jepang) lebih bisa menerapkan nilai-nilai yang sebenarnya merupakan nilai-nilai islam seperti disiplin diri, budaya membaca dan budaya malu dibandingkan dengan di Indonesia yang notabennya merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar?"
Al Qur'an adalah pedoman hidup bagi manusia. Lalu, Bagaimana kondisi interaksi kita dengannya? seberapa seringkah kita berinteraksi dengannya? satu kali seminggu? tiga kali seminggu? setiap hari?
Jika setiap hari, bagaimana dengan hari ini? sudahkah kita membukanya? sudahkah kita membacanya?
Sudahkah kita belajar memaknainya?
padahal dengannya kita mendapatkan ketenangan
padahal dengannya kita diberi penerangan
padahal tanpanya kita tak dapat memaknai kehidupan
Yuk, manfaatkan setiap waktu untuk berinteraksi dengannya, termasuk dalam memanfaatkan waktu luang di perjalanan .. :)
Bincang-bincang tentang Interaksi dengan Al Qur'an, tak terlepas dari program menghafal Al Qur'an. Dalam menghafal Al Qur'an sudah banyak buku yang menulis tentang metode-metode canggih menghafal Al Qur'an. Ada satu benang merah yang dapat menghubungkan itu semua, yaitu dilakukan secara berkelanjutan atau bahasa kerennya konsisten, bahasa lainnya istiqomah. Selain menambah hafalan juga perlu menjaga apa yang sudah dihafal. atau bagi yang sudah berhasil menghafal 30 Juz pun perlu penjagaan yang besar, tetap saja ujung-ujungnya kembali pada konsisten mengulangnya (muroja'ah hafalan), selalu berinteraksi dengan Al Qur'an salah satunya dapat dilakukan dengan mendengarkan murotal. Nah, karena RN paling suka mendengar murotalnya Muhammad Thaha Aljunayd, maka berikut RN bagikan link murotal by Muhammad Thaha Al Junayd.
Bincang-bincang tentang Interaksi dengan Al Qur'an, tak terlepas dari program menghafal Al Qur'an. Dalam menghafal Al Qur'an sudah banyak buku yang menulis tentang metode-metode canggih menghafal Al Qur'an. Ada satu benang merah yang dapat menghubungkan itu semua, yaitu dilakukan secara berkelanjutan atau bahasa kerennya konsisten, bahasa lainnya istiqomah. Selain menambah hafalan juga perlu menjaga apa yang sudah dihafal. atau bagi yang sudah berhasil menghafal 30 Juz pun perlu penjagaan yang besar, tetap saja ujung-ujungnya kembali pada konsisten mengulangnya (muroja'ah hafalan), selalu berinteraksi dengan Al Qur'an salah satunya dapat dilakukan dengan mendengarkan murotal. Nah, karena RN paling suka mendengar murotalnya Muhammad Thaha Aljunayd, maka berikut RN bagikan link murotal by Muhammad Thaha Al Junayd.
Juz 29 : Al Mulk(67) : Al Qalam(68) : Al Haaqqah(69) : Al Ma'arij(70) : Nuh(71) : Al Jin(72) : Al Muzzammil(73) : Al Muddatstsir(74) : Al Qiyamah(75) : Al Insaan(76) : Al Mursalaat(77)
lho? kok cuma juz 29 aja?
sabar... Insya Allah nanti dilengkapi... :)
selamat berinteraksi dengan surat CINTA-Nya ..:)
*thanks to Portal Ilmu yang sudah berbagi link download-nya
4 Komentar
Kalo saya semuanya pernah melakukannya, baik gambar no.1,2, maupun 3. Tapi lebih sering gambar yang no.3 ^_^..hehehehe jadi malu saja. Thx sdh diingatkan kembali..sangat bermanfaat..
BalasHapusbagus sekali Rin!!
BalasHapusbegitulah mental bangsa ini,,kalau mengisi waktu senggangnya saja tidak dengan hal yang bermanfaat,,bagamana bisa kita menyamai seperti bangsa lain yang sangat menghargai waktu..:)
BalasHapussalam kenal dari EPICENTRUM
bila berkenan mapir ke blog aku ya,,followback buat nambah temen sesama blogger..makasih..^_^
wah mengagumkan budaya baca di bus kota. perlu kita contoh.
BalasHapus