SURAT Si ANAK PENYU



Untuk sesuatu yang bernama “IBU”
Ibu… pertamakali aku hadir di dunia ini. napasku begitu sesak dan tubuhku begitu berat akibat tertimbun pasir. Dengan segenap kemampuanku, aku berusaha keluar dari timbunan pasir ini. Ku gerakkan tungkai merahku, mengais butiran-butiran pasir itu. Akhirnya Bu… aku berhasil keluar dari timbunan pasir itu. Lega rasanya. aku melihat di sekelilingku penuh dengan hamparan pasir putih dan air berwarna biru yang begitu luas… sungguh begitu indah seakan menunjukkan keagungan dari Zat yang menciptakannya. Belum selesai aku meregangkan otot-otot tungkai sambil menikmati keindahan pemandangan ini, tiba-tiba aku merasakan bahaya yang mengancam dari arah atas… dari arah langit biru yang terbentang terlihat sesuatu yang memiliki mata yang begitu tajam yang siap untuk menerjangku… tanpa pikir panjang aku langsung berlari, mengerahkan seluruh tenaga yang aku punya… berlari.. terus berlari menuju air biru itu… Di tengah perjalanan, ku lihat sesuatu yang memiliki penjepit di kedua tungkainya. Bentuk tubuhnya berbeda denganku, aku mengira itu temanku,… tapi, terlihat dari gelagatnya yang menghampiriku sambil memamerkan tungkai penjepitnya , sepertinya dia juga mengincarku.. aku berusaha berlari menjauhi kedua makhluk yang berusaha menangkapku itu…


Akhirnya, aku berhasil sampai di air yang berwarna biru itu… masuk dan menyelam ke dalamnya… rasanya begitu aman dan melegakan dapat terhindar dari para ‘pemburu’ itu, tapi sepertinya rasa aman itu hanya sementara… sebab ternyata di dalam lautan ini pun terdapat kawanan ikan besar yang siap melahapku… makhluk bertaring yang sangat besar.. Dia menghampiriku Bu…. Tubuhku tidak bisa bergerak… tiba-tiba, kurasakan sesuatu menarik tungkai kiriku.. tubuhku pun ikut tertarik bersembunyi di balik karang.
“shiiiiitttt… tenanglah, sepertinya ikan hiu itu kehilangan jejak kita”, bisik sesuatu yang bentuknya sama sepertiku, sepertinya ia sama dengan kita, Bu, sama-sama bangsa Penyu.
Alhamdulillah.. ternyata Allah mempertemukanku dengan bangsa kita.. bangsa penyu.. mereka juga sama sepertiku.. baru menetas.. ibu.. mungkin aku akan mengarungi lautan ini bersama mereka….
ibu.. aku tidak pernah bertemu dengan,mu.. tapi aku yakin.. kau juga pastinya pernah mengalami hal yang sama denganku, menetas ditimbunan pasir, diburu oleh burung elang dan kepiting di darat, dan diburu juga oleh ikan hiu dan ikan-ikan besar yang lain di lautan, entah apa lagi yang akan menghadang langkahku bu…Ternyata banyak sekali haL yang harus ku lalui untuk dapat bertahan di dunia ini…
Ibu… do’akan aku … agar aku dapat bertahan sepertimu… karena do’amu adalah salah satu do’a yang senantiasa didengar oleh_Nya…

Dari salah satu anak mu...

Posting Komentar

0 Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...