Hongkong Journey - Di Dalam Pesawat


Kursi No. 4 baris kedua dekat dengan jendela adalah kursi yang sengaja ku pilih. Aku pun langsung duduk setelah melalui beberapa gate yang panjang. Sabuk pengaman telah kupasangkan.
Aku memandangi penumpang yang satu persatu melewati kursiku. Teman Backpakerku pun melintas, dan menunjukkan nomor kursinya, 29, jauh di belakangku.  Sampai akhirnya penumpang terakhir pun sudah masuk. Dan ternyata dua kursi di sebelahku masih kosong, tak ditempati.
Sembari mendengarkan demo yang diperagakan oleh pramugari, aku pun mulai berdo'a agar perjalanan ini dilancarkan.

Berangkat tepat pukul sepuluh berarti sampai di Hong kong sekitar pukul 3 pagi. Penerbangan selama lima jam adalah penerbangan terlama yang pernah aku lakukan.Apa yang akan aku lakukan selama itu. Tidur saja, Ah, batinku.

Harapanku aku bisa tertidur pulas sehingga ketika sampai di Hongkong nanti, aku sudah siap berpetualang. Tapi itu hanya harapanku. Tidur nyenyak hanya bisa kurasakan selama 2 jam, itu pun 1 jam ketika pesawat tengah mengantre untuk lepas landas.
Ketika telah Take off, ternyata kami telah disambut dengan cuaca yang kurang bersahabat. Turbulance yang keras serta kilatan-kilatan cahaya petir yang terlihat dari balik jendela.

Hahaha... selamat tinggal tidur yang nyaman. dan Welcome to the real jungle, berasa seperti antara hidup dan mati. Getaran yang terus menerus. Sampai beberapa pengumuman disampaikan untuk tetap berada di kursi penumpang.

Aku sangat mengantuk, dengan kondisi cuaca hujan yang seperti itu, getaran yang seperti itu, aku tetap saja mengantuk. Bahkan aku seperti sudah pasrah. Jika memang di sini adalah takdirku, maka memang harus kuterima. Tapi, apa bekalku sudah cukup.. ??

- Bersambung-

Posting Komentar

0 Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...